Share

Mendapat Hidayah

Rutinitas pagi selalu kulalui dengan semangat. Semangat menjemput rezeki, karena didalam rezekiku, ada rezeki untuk orang lain. Para pegawaiku dan mertua. Sesekali aku juga mengirimkan untuk ibu kandungku.

Alhamdulillah, sejauh ini, usahaku lancar. Warung nasi sepuluh ribu, lumayan ramai. Jualan es boba dan makanan ringan juga lancar. Aku selalu berusaha untuk mensyukuri apa yang ada.

"Assalamualaikum, Mbak Nova," sapa seseorang yang masuk ke dalam rumahku.

Aku menoleh ke arah suara itu. Ternyata Mella yang datang, ia tampak lebih segar dari kemarin.

"Waalaikumsalam," jawabku.

Mella mendekatiku, aku baru selesai mencuci pakaian.

"Sudah sarapan?" tanyaku sambil.mengajaknya untuk duduk di kursi makan. Aku membuka tudung saji dan memperlihatkan makanan yang ada.

"Sudah, Mbak. Tadi aku bangun pagi terus masak tumis kangkung. Karena hanya ada kangkung di kulkas," jawab Mella.

"Nanti siang ambil lauk disini, ya?" kataku pada Mella.

Mella mengangguk, kulihat matanya berkaca-kaca.

"Kenapa?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status