Setengah jam berlalu, kami pun selesai menyantap makanan yang disajikan Benhart secara spesial itu. Roman wajahku dan Yan Utama pun begitu berseri-seri, puas menikmati sajian Benhart, termasuk setelah menyantap sajian penutup berupa ice cream dan buah. Benhart pun merasa gembira lihat diriku dan Yan Utama dapat menikmati sajiannya dengan memuaskan. Akhirnya, Benhart teringat tujuan membawaku dan Yan Utama ke rumahnya itu. Kini, dia tanpa ragu lagi untuk mengutarakan niatnya padaku dan Yan Utama. Pintar juga Benhart menjalankan trik tingkat tingginya. Jamuan makan dijadikan salah satu alat membuat orang merasa senang, rileks hingga orang tersebut mau memenuhi harapannya dengan sukarela. Memang secara klasik jamuan makan merupakan bagian metode diplomasi bisnis maupun politik untuk membuat kesepakatan. Jamuan makan digunakan untuk menghilangkan kebekuan, kecanggungan komunikasi dan terutama untuk menghilangkan barrier atau blocking mental hingga pertemuan jadi sukses
Ternyata, berkat kerja keroyokan, step by step rampung sudah dua buah lukisan yang terbuat dari rangkaian cangkang kerang batu dan pernik-pernik yang sungguh memukau. Kini, tinggal melakukan pembuatan bingkai dan finishing art. Pembuatan bingkai lukisan itu butuh kehati-hatian agar tidak merontokkan cangkang kerang batu yang baru saja ditempelkan itu karena daya rekatnya belum padu benar. Setelah lemnya kering maka dilakukan finishing art dengan memberi vernis dengan menggunakan kuas hingga menghasilkan lukisan yang mengkilat.Wow! Setelah dilakukan finishing art lukisan itu ternyata sangat indah dan menarik. Daya tarik dan ciri khas yang dimiliki lukisan Benhart itu begitu kuat daya imajinasinya hingga menimbulkan rasa kagum bagi yang melihatnya. Benhart sampai tidak percaya dengan hasil yang telah mereka perbuat itu. Dia pun tidak jemu-jemunya memandangi hasil kreasi yang telah dibuatnya itu. Apalagi, setelah lukisan itu diberi bingkai kaca dan dilengkapi dengan ra
Pagi itu, Yan Utama sudah tak sabar, ingin segera menyampaikan kabar gembira pada Enda Kiebo, bahwa tulisannya telah membuahkan hasil. Setelah memarkirkan kereta anginnya, dia setengah berlari menghampiri diriku yang sedang duduk beramai-ramai di bawah pohon Delonix regia, sambil ngobrol.“Hai Enda, ada kabar gembira nih!” seru Yan Utama.Aku dan teman-temanku langsung menoleh memandang Yan Utama.“Kabar apa Yan?” tanyaku menyambutnya.Zulbrito menggeser duduknya, memberi tempat duduk untuk Yan Utama. Yan Utama pun tak berpikir panjang, langsung menduduki tempat yang diberikan Zulbrito itu. Lalu dia mengeluarkan koran Waspada Minggu dan memperlihatkan padaku.“Enda, features tentang Sundari sudah dimuat di Waspada Minggu beberapa hari yang lalu nih! Coba kau baca ini.”“Oya!” seruku gembira.Aku pun tak sabar, langsung menyambar koran yang disodorkan Yan Utama. Lalu aku
Sepulang sekolah, Benhart membawa kegembiraannya dan ingin menyampaikan kabar gembira ini ke kantor Bokapnya. Kebetulan siang itu, bersamaan Bokapnya juga baru sampai di halaman kantornya setelah habis meninjau area perkebunan dan dikawal dengan beberapa centeng kebun, termasuk Ronggur. Benhart langsung menghampiri Bokapnya yang baru turun dari mobilnya.“Papa, lukisan Benhart jadi yang terbaik di sekolah dan akan diikutsertakan dalam Pameran Pembangunan Kota Medan!” seru Benhart dengan antusias.“Oya, kabar bagus itu Benhart! Papa bangga dengarnya,” sahut Pak Simon Delta dengan gembira.“Selamat ya Tuan Muda atas prestasinya!” ucap Ronggur mengambil hati Benhart.“Ya, Terima kasih Ronggur!” sambut Benhart dingin, tanpa menoleh.“Ada apa Dadi? Kok kelihatannya kalian begitu gembira?” tanya Nyokap Benhart begitu dia muncul dari dalam kantor suaminya, menyambut kedatangan suaminya.&l
Kota Medan. Pada awalnya Kota Medan ini dahulunya hanya berupa kampung kecil yang bernama Kampung “Medan Putri”. Posisi Kampung Medan Putri berada di tepian antara pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura. Lebih tepatnya posisi Kampung Medan Putri ini adalah Wisma Benteng sekarang. Dahulunya Kampung Medan Putri ini merupakan benteng berbentuk bundar di antara pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura dan sisa-sisa benteng tersebut masih ada hingga sekarang ini. Posisi kampung Medan Putri berada di tepian sungai, sebab pada masa itu sungai merupakan urat nadi jalur transportasi perdagangan. Pertemuan alur Sungai Deli dan Sungai Babura pada masa itu merupakan jalur strategis perdagangan. Apalagi pada zaman itu, lalu lintas perdagangan yang melalui kedua sungai tersebut sangat ramai, hingga Kampung Medan Putri itu cepat berkembang menjadi pelabuhan transit yang sangat penting.Kalau kita telusuri sejarahnya, keberadaan Kampung Medan Putri ini t
Perkembangan Medan Putri menjadi pusat perdagangan telah mendorong menjadi pusat pemerintahan dan pada masa itu pengembangannya disesuaikan dengan peta Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Sejalan dengan itu, berbagai sarana dan prasarana dibangun untuk mewujudkan Medan menuju Kota Praja (gemeente), seperti perhotelan, perbangkan, transportasi, pendidikan, jalan dan jembatan, kantor pos, perkantoran, pertokoan, perumahan, hingga rumah sakit.Bangunan tersebut banyak yang masih berdiri kokoh, seperti Istana Maimoon dan Mesjid Raya, Gedung “Avros” beratap hijau di sudut jalan Pemuda dan Jalan Palang Merah Kawasan Kesawan. AVROS atau Algemeene Vereniging van Rubberplanters ter Oostkust van Sumatra merupakan Perhimpunan Pengusaha Perkebunan Karet di Pantai Timur Sumatra. Organisasi ini didirikan karena pemodal perkebunan karet di Sumatera, seperti Horisson and Crosfield (masuk 1904) dan Goodyear Rubber Company
Jika mata memandang gapura Pameran Pembangunan Kota Medan ini, terkesan sangat megah dengan ornamen gaya Melayu. Kali ini pameran mengusung tema: “Membangun Percaya Diri Bangsa dengan Karya.” Jika dipikir, temanya memang cukup sederhana, namun memiliki makna yang sangat dalam, diharap punya daya magis yang luarbiasa. Bagai bermimpi laksana Kaisar Mutsuhito menggebrak dengan Restorasi Meijinya, belajar keras walau curi ilmu ke negeri seberang demi untuk dapat berkarya menjawab ketertinggalan peradaban bangsa Jepang dibandingkan bangsa Eropa dan Amerika Serikat. Gebrakan semangat Bushido Kaisar Mutsuhito ini dulu memperlihatkan hasil yang fantastis bagi bangsa Jepang. Sebuah negara yang tadinya dipandang sebelah mata oleh bangsa Eropa dan Amerika Serikat, namun dalam waktu singkat bangkit. Berkat karya anak bangsanya mampu mengangkat harga diri bangsa dan mensejajarkan diri dengan negara-negara barat. Tenno Meiji (Mutsuhito) yan
Bapak Walikota Agus Salim Rangkuti merasa heran ketika dia mengunjungi stan Dekranas Kota Medan menemukan karya kerajinan yang sama dengan yang kami pamerkan di stan SMP 9 Medan.“Lukisan-lukisan cangkang kerang-kerangan ini siapa yang buat?” tanya Bapak Walikota pada dara manis salah satu penjaga stan Dekranas Kota Medan.“Oh lukisan itu, karya Sundari ini Pak!” jawabnya, sambil menunjuk Sundari yang berdiri tak jauh darinya.“Sundari, tadi saya juga lihat kerajinan dari cangkang kerang-kerangan seperti ini di stan SMP 9 Medan itu. Apa ada hubungannya?” tanya Bapak Walikota.“Iya Pak! Mereka itu teman-teman saya. Kami bersama-sama mengembangkan kerajinan dari cangkang kerang-kerangan ini,” jawab Sundari polos.“Kamu satu sekolah dengan mereka?”“Tidak Pak! Saat ini saya masih menganggur. Insya Allah tahun ajaran baru nanti, saya sekolah kembali. Itu pun setelah saya men
“Hai, Ronggur! Lagi ngapai kau di sini?” tegur Benhart dengan keras.Ronggur tersentak, sampai surut selangkah ke belakang. Kontan dia menoleh memandang Benhart. Dia tampak terkejut juga lihat kehadiranku dan Yan Utama bersama Benhart. Raut muka Ronggur langsung berubah, semakin tak enak dipandang. Hatinya jadi getir, masalah yang siap menghadangnya tambah rumit urusannya.“Eh, Tuan Muda! Kami gak ngapai-ngapai kok,” jawab Ronggur sedikit gugup.“Kau bohong?!” hardik Benhart. “Kau lagi ngincar Sundari, kan?”“Ah, enggak Tuan! Saya cuma main-main saja,” kilah Ronggur.“Kau bohong?!” Benhart pun mulai mengancam Ronggur, “Mulai detik ini, kau gak boleh ganggu Sundari itu lagi. Jika seujung rambut saja kau sentuh dia, maka kau akan berurusan denganku. Ingat itu!”Ronggur jadi terperangah dengar ucapan Benhart yang terlihat tidak main-main itu. Kini, dia merasa se