Share

Bab 62

Tiba-tiba Benhart, Bogeld, Liem Bok dan Yan Utama tertawa terbahak-bahak dengar aku ketakutan setengah mati seperti itu.

Ha…hah…hahaha!

“Kau kali jin hantu belaunya itu, Enda?!” ledek Yan Utama.

“Hei kenapa kalian malah jadi menertawai aku?” tanyaku heran. Aku semakin keki dibuat Yan Utama, Benhart, Bogeld dan Liem Bok.

“Emang jin hantu belau apa yang berani menakuti dirimu di siang bolong ini, Enda?” ledek Bogeld.

“Loh buktinya ada yang menyiram kepalaku dengan air muncrat tuh di bawah pohon besar itu…! Pakai berulang kali lagi.”

Benhart tersenyum-senyum geli lihat kepolosanku.

“Kau memang lagi disiram air muncrat ucapan selamat datang oleh penunggu pohon besar itu, Enda,” olok-olok Yan Utama kembali.

“Hei Yan, jangan main-main kenapa?!” sergahku setengah kalut. Lalu kilahku, “Mana ada hantu keluar di siang bolong begini, ah! Kal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status