Kembali ke beberapa waktu sebelumnya di Akademis Legends, Para Murid Akademis sedang bertarung sengit dengan para penyusup.
“Bagaimana ini? Pasukan Penyusup tampaknya mulai berdatangan dari angkasa dan menyerang Kota.” Ucap Lei terlihat panik.
“Serahkan padaku! Sword Art : Hidden Slasher,” Asami dengan sangat cepat berlari dan memberi tebasan kepada Penyusup itu dalam hitungan detik...
*Slash... Slash... Slash...* Sebagian dari para Penyusup berhasil dikalahkan.
“Aku juga tidak ingin kalah darimu (Asami). Stealth Magic : Hidden Claw Rampage,” Dengan cakar tajamnya, Natasha juga melancarkan serangan dengan kecepatan tinggi dengan Mode invisiblenya (Tubuh Natasha menjadi Tidak terlihat) Ketika menebas musuh.
“Lumayan... Mari kita lomba.. Siapa yang mengalahkan musuh yang paling banyak, dia yang terkuat.” Ketika Asami berbicara tiba-tiba ada serangan snipe dari musuh. Gadis samurai itu kelihatan lengah.
Di waktu yang bersamaan, Lei juga m
“High Reconstruction Enchantment: Uni One,” Akhirnya Seluruh Planet Herby berkilau dengan warna Orange yang sangat Terang. Erina melancarkan sihir Rekonstruksi dunianya. Di Luar Angkasa, pada salah satu Armada kapal Angkasa Pemerintah Cosmos, Tampak seorang prajurit datang melaporkan situasi. “Lapor Kaisar, Planet Herby menunjukkan aktivitas yang aneh.” “Apa-apaan itu?” Ujar Warlord tersebut. “Ada kekuatan sihir yang sangat kuat sedang menyelimuti Planet tersebut.” “Ini tidak bisa diabaikan... Prajurit, segera selesaikan Project misil Buster Doom! Kita harus segera menghancurkan mereka sebelum mereka kabur.” Akhirnya Warlord tersebut menampakkan dirinya. >> Seorang Pria paruh baya (Sekitar 30 tahunan) berkumis tipis, Dengan model rambut ... dengan warna Gold, berpakaian ala kaisar Bajak Laut dengan corak berwarna Hitam keemasan. Mengenakan jubah berwarna hitam yang mana dibelakang bajunya bertulis nama Ando...
Pada akhirnya, Planet Herby hancur berkeping-keping dan serpihannya berhamburan ke luar angkasa yang hampa. Terlihat semua orang yang berada di dalamnya telah tewas... Namun kembali ke beberapa waktu yang lalu sebelum Planet Herby meledak, tiba-tiba waktu berhenti untuk sesaat... Disana terlihat Yurine yang terjebak berada di penjara waktu tersebut. “(Ada apa ini? Kenapa waktu tiba-tiba berhenti?)” Gumam Yurine tampak kebingungan saat melihat fenomena tersebut. Tiba-tiba di tengah waktu yang terhenti Nina muncul dihadapannya... “Waktu telah berhenti...” Ujar Nina sembari berjalan menghampirinya. “Nina chan? kenapa kamu bisa disini? Bukankah kamu masih Koma?” Kata Yurine dengan ekspresi wajah tidak percaya saat melihatnya tepat dihadapannya. “Ini hanya tubuh Proyeksiku, aku tidak dapat membantu banyak. Tapi Gunakanlah sihir Ultimatemu.” Jelas Nina kepada Yurine... “Sihir Ultimate? Tapi aku tidak bisa menggunakannya. Saat ini jum
Kembali ke beberapa waktu sebelumnya di Akademis Legends, Para Murid Akademis sedang bertarung sengit dengan para penyusup. “Bagaimana ini? Pasukan Penyusup tampaknya mulai berdatangan dari angkasa dan menyerang Kota.” Ucap Lei terlihat panik. “Akan kuselesaikan. Sword Art : Hidden Slasher,” Asami dengan sangat cepat berlari dan memberi tebasan kepada Penyusup itu dalam hitungan detik... *Slash... Slash... Slash...* Sebagian dari para Penyusup berhasil dikalahkan. “Aku juga tidak ingin kalah darimu (Asami). Stealth Magic : Hidden Claw Rampage,” Dengan cakar tajamnya, Natasha juga melancarkan serangan dengan kecepatan tinggi dengan Mode invisiblenya (Tubuh Natasha menjadi Tidak terlihat) Ketika menebas musuh. “Lumayan... Mari kita lomba. Siapa yang mengalahkan musuh yang paling banyak, dialah yang terkuat.” Ketika Asami berbicara tiba-tiba ada serangan snipe dari musuh. Gadis samurai itu kelihatan lengah. Di waktu yang bersamaan, Lei ju
Sementara Itu di Planet Herby, terlihat semuanya bersinar sangat terang berwarna Orange... Akhirnya seluruh Orang dan Benda yang ada berpindah tempat, Kota-kota dan Pulau-pulau juga berubah. Erina memindahkan seluruh penduduk yang diungsikannya ke sebuah kota yang sangat jauh dari penyusup dan Prajurit Robot Pemerintah. Sementara itu, dia juga mengumpulkan semua musuh pada sebuah Jurang dan semua Kapten Master Legends kecuali Saito dan Maha Master berada diatas mereka. “Aku serahkan sisanya pada kalian.” Akhirnya Erina tumbang karena kelelahan akibat menggunakan sihir rekonstruksi dunia dalam skala yang sangat-sangat luas. Aldo dan Saito menahan Erina yang tumbang kemudian membawanya ke punggung Clori. “Bagaimana keadaanmu?” Tanya Verto dengan wajah sedikit memerah. “Saya tidak apa-apa, Terima kasih sudah melindungi saya.” “Asami San, Kenapa kamu bisa disini? Dan juga Kenapa Para Kapten juga berada di sini juga?” Tanya Lei tampak kebingungan.
Kembali ke waktu sebelumnya di Ruang bawah tanah Istana, “Bagaimana Sekarang? Bisakah kamu segera melakukan teleportasi sekarang?” Tanya Maha Master. “Mohon maaf Maha Master, kita masih belum bisa melakukan teleportasi untuk saat ini. Masih butuh waktu 10 menit kembali agar semua sistem bersiap.” Jawab Teleport Bot yang tampak mulai menyiapkan energi dalam jumlah yang sangat besar. “Aku harap Buster Boom yang dikatakan Yurine itu tidak benar.” Maha Master terlihat sangat khawatir. “Tapi memang di Luar Herby ada Armada Kapal Grand Master Ando...” Jelas Saito sambil menunjukkan Radar... “Apa yang diperkirakan Yurine memang sangat tidak terduga. Mereka sepertinya telah merencanakan hal ini dengan sangat hati-hati. Kita juga harus membuat perisai angkasa. Saito siapkan perisai angkasa.” “Untuk itu saya tidak bisa melakukannya, Maha Master. Jika kita membuat Perisai Angkasa, Energi untuk Teleport Bot tidak akan cukup untuk memindahkan plane
Di tempat pertarungan, Nina squad membantu para Master lain bertarung. “Kalian, Bantulah Phoenix itu!” Aldo memerintahkan Asami dan Natasha. “Baik Master...” Asami menuruti perintah Aldo dan segera menuju ke sisi Pertarungan Phoenix. “Aku juga akan melakukan yang terbaik.” Natasha menggunakan sihir Stealth dan menghilang. Kemudian Memberikan serangan mendadak kepada Musuh yang terlihat sekarat. Di sisi lain, Liana sangat kesulitan melawan musuh karena sihir Liana tidak mempan sama sekali terhadap robot. “Sial, mereka terlalu kuat.” Liana terlihat kesulitan melawan Pasukan Robot Elite tersebut. Tanpa sepengetahuan Liana, Ada satu Robot Elite secara diam-diam menembak Laser Beam ke arah Liana. Di saat itu juga Verto Muncul untuk menangkis serangan beam tersebut dengan tangan kosong. “Apa Kapten baik-baik saja?” Tanya Verto. “Terima Kasih sudah menyelamatkan saya. Mari kita kalahkan semua musuh yang ada.” Liana berterimaka
Di Ruang Rahasia... “Proses memasuki Wormhole, Dimulai!” Akhirnya Seluruh planet mulai tersedot ke dalam Wormhole.... Seluruh Planet Herby bergetar dengan sangat kuat dan juga sebagian besar Atmosfer hilang dikarenakan Perpindahan Planet yang begitu cepat.... “Ini gawat, Maha Master. Planet Herby mulai kehilangan Atmosfernya.” Saito terlihat panik melihat layar hologram dengan presentasi Atmosfer telah berkurang. “Ria Chan, Lakukanlah sesuatu.” “Maafkan saya Master, Energi saya terkuras...” Ria drop ke lantai.. “Tenang Maha Master, Protection Shield diaktifkan..” Teleport yang juga menyerang Energi sihir Ria juga menciptakan Shield yang melindungi planet dengan diameter 2.000 km. “Untuk saat ini, Gravitasinya sudah mulai stabil.” Ujar Gravity Bot yang juga ikutan mengambil peran. “Syukurlah..” Maha Master tiba-tiba saja pingsan tak sadarkan diri karena serangan Jantung (xD)... Ops... maksud Narator, karena ketakutan. xD
Keesokan harinya seluruh kota di Herby dan jaringan satelit Herby telah kembali pulih. Sebagian Pasukan Robot Herby yang rusak/terluka sedang di maintenance. Di pusat kota terlihat seluruh penduduk sudah dapat kembali ke apartemen masing-masing. Di dalam Istana Herby, Ruang Rapat Meja Bundar, Maha Master, Nina (masih pingsan) di atas punggung Clori bersama dengan para Homies, Nijiro (duduk di kursi yang berada di samping Nina), Morine (Sedang mengemil camilan), Ria, Erina, Saito, Aldo, Yurine yang terlihat sedang berdiskusi. Disisi lain, Liana sedang tertidur pulas sembari duduk (Dia berada di alam mimpi). “Terima Kasih semua sudah mau hadir di sini.” Ujar Maha Master dengan raut wajah merasa lega. “Syukurlah, akhirnya kita bisa lolos dari jeratan dari Grand Master Ando.” Nijiro menghela nafas.. “Apa yang membuat Kakek mengumpulkan kami?” Tanya Aldo dengan gaya Yankee (Tingkah laku mirip dengan Preman di jalanan) nya xD.. “Diem lu, Cucu kurang