Share

46. Lamaran Manis

Lilian membuka matanya dan mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya ia menguap. Ia tersenyum kecil mendapati dirinya berada dalam pelukan Jaden. Selimut lembut yang membalut tubuhnya dan Jaden, seolah menjadi saksi keintiman mereka semalam.

"Selamat pagi, Sayang ...," sapa Jaden dari balik punggung Lilian. Saat Lilian berbalik, ia mendapati Jaden tersenyum lebar dan mencium keningnya dengan mesra.

"Kau sering bangun lebih awal dariku," gumam Lilian.

"Itu karena kau yang terlalu letih, hingga membutuhkan waktu lebih lama untuk beristirahat," balas Jaden. "Apa tidurmu nyenyak?" tanyanya lagi.

"Menurutmu?" 

"Kau mendengkur cukup kencang, jadi ... ya bisa kusimpulkan bahwa ...,"

"Tidak! Aku tidak mendengkur!" Lilian memukul bahu Jaden dengan malu.

"Aw ... aw! Oke, oke aku hanya bercanda, Sayang." Jaden tergelak saat menangkap ekspresi malu Lilian. Wanita itu bahkan mencubitnya gemas.

"Aku tidak peduli bagaimana penampi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status