Share

Kabur

"Bagaimana kamu ada disini, Mas?"

Aku menatapnya was-was. Mas Angga membawaku ke sudut area lokasi ini, dekat tembok pagar bagian belakang.

"Aku membuntuti Riri."

"Kamu sudah ingat?" Maksuduku, ingatannya sudah pulihkah? Pria itu mengangguk.

"Maaf, aku tidak tahu Riri sejahat itu." Kuhela napas panjang. Bekas merah si dahinya makin terlihat meski di pencahayaan yang samar. Aku salah sasaran. Kupikir yang masuk tadi si pria jahat itu.

"Kok, kamu bisa masuk? Jangan-jangan kamu bersekongkol dengan mereka," tatapku curiga, menjaga jarak seandainya dia bagian dari Riri dan komplotannya.

"Aku menyamar, Din. Kamu tidak lupa kan? Rumahku di desa. Aku dan ibu memutuskan pulang ke desa. Dan, kebetulan satu-satunya jalan menuju puncak hanyalah jalan yang dilewati desaku. Aku melihat wajah Riri dibalik kaca mobil yang melintas. Dan, aku curiga, memutuskan mengikutinya dengan sepeda motor. Ternyata benar, lokasi yag dituju adalah rumah ini. Rumah puncak bukti ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status