Share

Tentang Haidar

Kalau boleh memilih, aku hanya ingin menjadi ibu rumah tangga yang baik. Mengurus rumah, anak dan suami. Menyambutnya begitu pulang dari kerja. Menyiapkan air hangat, lalu makan bersama dengan anak-anak. Itu adalah impianku sejak dulu. Itulah kenapa aku mundur dari status direktur dan digantikan oleh mas Angga. Namun rupanya, saat itu impianku belum tercapai sempurna. Ditambah bahteraku yang oleng berkali-kali karena ulah ibu mertua yang turut serta memegang kendali.

Rasanya seperti karma. Perusahaan di tanganku malah jatuh melayang bebas. Menangis tersedu di dalam mobil yang masih terparkir rapi di parkiran. Kucurahkan kesakitan yang terpendam. Baru saja kemarin aku menemukan lampu hijau, pagi ini dihempas dengan kenyataan yang lebih sulit. Tapi dari sekian itu, yang membuat dadaku sakit adalah saat melihat raut kecewa Haidar. Apa aku salah? Apa aku terlalu gegabah karena mencurigainya dengan alasan yang tak masuk akal. Yang sebenarnya aku saja masih merasa abu-abu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status