Share

25. Pingsan

Dengan langkah pelan tanpa menimbulkan suara orang bertopeng keluar dari ruangan. Rahangnya mengeras. Siapa yang telah berani menganggu kesenangannya?

Dia harus musnah. Ya, karena selama ini tidak ada orang yang berani mendekati tempatnya. Baru sekarang dan parahnya lagi seorang perempuan. Sangat terdengar jelas dari suaranya.

"Woi, lo hantu ya? Kok udah enggak ketawa lagi?" tanya orang dari luar. Lebih tepatnya di samping jendela ruangan, tempat orang bertopeng tadi.

Tanpa takut dia mendekatkan wajahnya pada jendela, berusaha mengintip ke dalam ruangan.

"Gelap banget, enggak ke-"

Brak!

Perkataannya seketika terhenti dengan tubuh yang mendadak kaku. Sebuah batu melayang tepat di dinding sebelahnya. Keringat dingin membasahi tubuhnya. Alarm bahaya di otaknya berbunyi, menyuruhnya untuk segera pergi dari sini. Namun apalah daya, kaki dan seluruh tubuhnya seakan mati ra

Ervin Warda

Happy reading ❤️ Semoga kalian selalu sehat....

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status