Share

27. Anak Pak Wiyo?

Davin mengangguk kecil mengiyakan saran Galih. Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri, melihat rumah mana yang gerbangnya buka. Namun nihil, semuanya tertutup rapat. Bahkan tidak ada satu orang pun yang berkeliaran.

"Di sini sepi banget sih, kayak komplek kosong," gumam Davin pelan tetapi masih dapat didengar yang lain.

Maya ikut melihat sekitar. Di dalam hatinya dia mengiyakan perkataan Davin. Semakin lama di sini dia semakin merasa tidak nyaman.

"Galih, lo ngapain? Kalau ada yang lihat entar kita dikira mau maling," celetuk Bella yang sedari tadi melihat Galih berkutat dengan gembok.

Galih menoleh kemudian mengangkat tangannya yang memegang gembok.

"Anjir, lo ngapain? Galih, kenapa lo copot itu gemboknya? Astaga, nanti kalau yang punya rumah tau bisa mampus kita!" seru Bella heboh membuat Davin dan Maya menoleh.

Keduanya melongo tidak percaya. Bahkan matanya sudah

Ervin Warda

Happy reading ❤️ Absen yuk, kalian dari kota mana?

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status