Share

41. Arsenik

"Pikirin nanti aja, sekarang kita cari orang yang keracunan tadi," celetuk Galih yang sedari tadi diam. Tanpa permisi, dia meraih tangan Bella untuk digenggam lalu mengajaknya berjalan menuju resepsionis.

Davin dan Maya yang melihat perilaku sahabatnya yang seenaknya itu entah kenapa menjadi tidak suka. Mencari kesempatan dalam kesempitan. Galih memanfaatkan Bella yang masih melamun untuk bisa menggenggam tangannya.

"Ayo!" sentak Luna mengagetkan keduanya yang langsung mendapat tatapan tajam, membuat gadis tersebut cengengesan tidak jelas. "He he gue cuma mau bilang kalau kita udah ditinggal sama Galih."

Ucapan Luna tersebut membuat Davin dan Maya mengalihkan pandangannya ke arah perginya Galih dan Bella tadi. Benar saja, keduanya sudah tidak ada. Tanpa berkata apa-apa, mereka berdua melangkahkan kakinya dengan begitu cepat. Meninggalkan Luna yang melongo tidak percaya dan Yuda yang menahan tawa.

"Gitu

Ervin Warda

Jika takdir sudah berkehendak, kita tidak bisa apa-apa selain menerimanya:) Terima kasih sudah mampir ❤️

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status