Share

42. Sebagai Simpanan

"Permisi," ucap Bella dan Maya serempak kepada tiga orang wanita dan dua lelaki paruh baya yang sedang berbincang di depan warung kecil.

Mereka menoleh. Senyum ramah terpampang jelas di wajah mereka yang sudah terdapat kerutan halus.

"Ada apa ya?" tanya Ibu yang memakai daster berwarna ungu.

Bella dan Maya saling pandang seraya tersenyum kikuk saat kelima orang di depannya menatap intens.

"Saya mau tanya, Bu. Rumahnya Albara di mana ya?" tanya Bella serius.

Kini, giliran Ibu dan Bapak tersebut yang saling pandang. Raut ramah dan senyum manis mereka mendadak hilang, tergantikan dengan raut yang tidak dapat diartikan. Perubahan mereka itu ditangkap dengan baik oleh Bella dan Maya. Keduanya merasa ada yang tidak beres di sini.

"Lebih baik kalian pulang aja, Nak." Bukan Ibu daster ungu yang berucap, tetapi Ibu berbaju hitam. Kalimat yang mengandung usiran secara halus itu semakin memperkuat kecurigaan Bella dan Maya.

"Saya harus ke

Ervin Warda

Setiap melihat polisi, jantungku berdebar kencang. Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta?🤣 Terima kasih sudah mampir ❤️

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status