Share

13. Pakdo Marlin

"Pulang dulu, yuk, salat subuh dulu, mandi, sarapan baru nanti ke sini lagi," lanjutnya setelah beberapa detik tidak ada jawaban dariku.

Aku mengangguk pelan, kemudian menghampiri nyai Rudiah untuk berpamitan.

"Tolong tengok Rofita dan Atikah yo, Lidia," katanya memberi pesan padaku

"Iyo, Nyai tidak usah kwatir."

Udara dingin menusuk tulang, tadi karena terburu-buru aku tidak sempat memakai jaket, hanya kaos oblong dan celana training panjang yang kupakai. Bang Joseph melajukan motor dengan kecepatan sedang, ingin kupeluk dirinya dari belakang untuk mengusir dingin, sambil menceritakan rasa penasaranku dengan Nyai Rudiah dan Aida, tapi kami tidak seakrab itu, rasanya sungkan melakukan hal itu. Kulipat tangan kedepan untuk mengurangi rasa dingin, kutepis pikiran untuk memeluknya, Lidia ... sudah gila kau!

Sampai di posko cowok Bang Joseph menghentikan motornya, di tidak bisa mengantar langsung ke posko cewek, karena harus melalui pematang sawah, hanya orang yang ahli dan terbias
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status