Share

Rindu Yang Menyiksa

"Aku benar-benar merindukanmu dan Nafis. Harusnya kemarin kalian ikut saja ke Jakarta." Nalen menarik nafas dalam saat mengatakan hal itu pada orang di seberang yang tak lain Safiyya. Sudah dua minggu ini keduanya benar-benar menjalani hubungan jarak jauh yang sangat menyiksa. Tak terhitung berapa kali Nalen menghubungi istrinya hanya untuk mengeluhkan betapa rindunya dia.

Di seberang sana Safiyya pun terkekeh mendengar keluhan suaminya. "Sabarlah, selesaikan dulu urusan Mas soal perusahaan. Aku dan Nafis nggak kemana-mana, kok, selalu di sini nunggu kamu pulang." Safiyya menenangkan.

Nalen yang mendengar nasihat itu mengangguk walau Safiyya tak melihat. Laki-laki dengan kemeja abu-abu itu menarik nafas panjang setelahnya. "Baiklah, aku akan sabar menahan rindu ini. Tapi berjanjilah tunggu aku pulang. Jangan pergi ke tempat di mana aku nggak bisa menemukanmu, mengerti."

Safiyya tersenyum samar mendengar kalimat bernada mengintimidasi suaminya "Ya, aku janji. Kalau begitu lanjutkan pek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status