Share

Separuh Jiwa Yang Pergi

Nalen duduk dengan gelisah di sebuah kafe. Sudah sekitar setengah jam ia di sana. Tapi orang yang ditunggunya tak kunjung datang. Bolak-balik ia menatap ke arah pintu masuk, berharap orang itu tiba-tiba muncul. Walau kemungkinannya kecil, Nalen akan tetap menunggu.

Tak berapa lama, seorang wanita berhijab masuk. Nalen melambaikan tangan ke arah Maira saat melihatnya mengedarkan pandangan. Dengan langkah anggun akhirnya wanita itu mendekat.

"Ada apa kamu meminta bertemu? Waktuku nggak banyak. Jadi cepatlah katakan," ujar Maira ketus. Lalu menjatuhkan diri di kursi, tepat di depan Nalen.

Lama Nalen menatap Maira yang kini memalingkan wajahnya ke luar jendela. Wanita di depannya sekarang ini, terlihat jauh berbeda dari dua tahun lalu. Maira tampak lebih dewasa. "Maaf, karena kedatangan saya mungkin menganggu ketenangan hidupmu lagi," ujar Nalen akhirnya. Biar bagaimanapun Nalen masih merasa bersalah pada wanita ini dan keluarganya. Dari ayahnya, Nalen tahu kalau keluarga Maira pun memut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status