Share

Karma untuk Melody

“Eh iya, kenapa ya? Mungkin tadi embun es dari gelas jatuh mengenai bajuku,” ujar Melody dengan santainya meski dada bergemuruh takut ketahuan.

Untung barusan memang ia minum. Dada sebelah kirinya tertutup oleh rambut yang terurai, tadi di dalam mobil ia memang membuak ikat rambutnya. Bisa bahaya jika terlihat basah di dua sisi, sudah langsung ketahuan. Rembesan juga masih sedikit jadi bisa dimaklumi jika itu tetesan air dari gelas Melody.

“Ada jaket di mobilku, pakai saja.” Qiana menawarkan.

“Boleh. Aku pinjam ya.”

“Biar aku ambilkan.” Qiana beranjak, keluar menuju parkiran.

“Tadi apa yang mau kamu bilang, Mel? Sesuatu yang akan membuat kami terkejut.”

“Nanti, tunggu Qiana dulu.”

Melody gelisah dalam duduknya. Ia tidak tahu jika asinya akan merembes dari balik baju karena biasanya juga tidak pernah seperti ini. Tadi pagi memang asinya keluar banyak tapi Melody tidak mengatakan itu pada ibunya, padahal bisa dikeluarkan menggunakan pompa asi agar tidak merembes seperti ini.

“Pakai dulu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status