Share

bab 26

"Ya, Tuhan, jika memang akan terjadi hal besar semoga saja itu adalah hal baik. Semoga kami bisa keluar dari sini secepatnya, Tuhan. Sungguh kami sudah lelah dengan semua peristiwa mengerikan ini. Ditambah lagi dengan jasad Santi dan Amar yang sudah pasti membusuk, semuanya terasa begitu buruk," batin Alma.

Dalam diam, Alma tampak gelisah dan itu membuat posisinya terus bergerak tidak karuan sehingga membangunkan Baim.

"Eh, Al, sudah lama bangun, Kamu?" sapa pemuda itu tatkala melihat Alma tengah membersihkan wajahnya dengan tisu basah yang diambilnya dari dalam tas ransel yang dipakainya sebagai bantal tidur.

"Ya, lumayanlah. Kenapa memangnya, Im? Apa aku mengganggu tidurmu? Maaf, ya," ucap Alma

"Ah, tidak mengapa. Memang sudah waktunya untuk bangun. Aldi belum bangun?" tanya Baim lagi

Alma menggeleng, lalu berkata, "dia baru saja tertidur ketika aku bangun tadi. Kasihan, dia sepertinya begadang tadi malam."

"Hmm, ya, begitulah. Sebenarnya aku dan Aldi memang membuat jadwal gilir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status