Share

Bab 125

"Ibunya Rendra, setres, Tsa. Kemarin waktu aku ke sana, di sedang ngamuk-ngamuk sambil lempar barang. Kasihan Rendra. Dia harus mengurus bayi, sekaligus ibunya yang sakit jiwa. Apa ini yang disebut karma? Aku jadi takut hal serupa akan menimpaku. Jangan mendoakanku jelek, ya Tsa. Aku takut banget."

Kepala anggukan pelan seraya tersenyum tipis ke arah Sabrina yang terlihat cemas.

Sekarang, otakku berkelana pada orang yang baru saja dibahas Sabrina.

Ibu mertua. Benarkah dia mengalami gangguan jiwa?

Apa penyebabnya?

Bukankah Papa bilang, Ibu yang menekan Dania hingga iparku itu memilih Mengakhiri hidup? Lalu, kenapa sekarang Ibu jadi hilang akal juga?

Aku bukannya tidak percaya pada ucapan Sabrina, tapi merasa miris saja sama apa yang menimpa keluarga suamiku.

Apa iya, karma datang secepat ini?

"Tsa, kamu kenapa? Mikirin Rendra, ya?"

"Ah, tidak. Aku hanya sedih saja dengan berita yang kamu bawa dari keluarga Mas Rendra. Aku tidak menyangka mereka akan bernasib seperti itu," katak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status