Share

Bab 16 Pulang

"Belakang," ucap Ibu bohong.

Ingin rasanya aku berteriak menyanggah ucapan bohong Ibu. Namun, itu tidak akan membuat mereka jadi jujur. Malah akan berpikiran aku ini tidak sopan karena berteriak kepada orang tua.

Menyembunyikan kebohongan dengan menyalahkan orang lain.

"Sudah, Bu." Aku menghentikan tangan Ibu yang memijit kakiku. "Mas, kita jadi nginep di sini?" Kini pertanyaan aku tujukan pada Mas Rendra.

"Enggak, Sayang. Kita pulang saja, ya? Besok aku harus ke pabrik. Gak enak sama Papa dan karyawan lainnya. Aku juga nggak mau memanfaatkan statusku sebagai menantu Papa, untuk bisa seenaknya di pabrik. Salah satunya dengan sering bolos kerja," tutur Mas Rendra.

Aku mengangguk kecil.

Beberapa saat kemudian, aku dan Mas Rendra pun pamit pulang. Berat sebenarnya pergi sekarang, karena masih ada yang mengganjal. Aku gagal lagi membuka kedok ibu mertua dan Mas Rendra, juga belum berhasil menemukan wanita hamil selingkuhan Mas Rendra.

Di mana sebenarnya Mas Rendra menyembunyikan wan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status