Share

Bab 17 Berbohong demi sesuatu

"Ada. Itu Mas Rendra." Aku menoleh ke belakang, melihat suamiku yang masuk seraya tersenyum.

Mas Rendra langsung menyalami Papa dan Mama. Kami pun duduk di tempat yang berbeda.

Seperti anak yang sudah bertahun-tahun tak berjumpa dengan ibunya, aku terus saja bermanja pada Mama, memeluk tubuh rampingnya meski di usia yang tak lagi muda. Malah lebih langsing Mama daripada aku.

"Kalian baik-baik saja, 'kan?" Pertanyaan Mama layangkan seraya melirikku dan Mas Rendra bergantian.

"Baik, Mah. Kami baik-baik saja. Kenapa memangnya?" Suamiku balik bertanya.

"Enggak apa-apa. Tumben aja kalian ke sini malam-malam. Terus ini, kayak anak bayi. Dari tadi ngendusin mamanya mulu."

Aku menekuk wajah, mengerucutkan bibir enggan bicara. Karena jika aku menatap Mama, pasti air mata yang sudah menggenang akan keluar dengan sendirinya. Dan aku tidak mau itu terjadi.

"Oh, iya, Pah. Abang, mana? Bukannya dia sama istrinya nginap di sini?"

Aku memejamkan mata, memikirkan apa yang harus aku katakan pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
koq goblok tokohnya i tsznia g hilang ya. mungkin pengaruh dari ketololan penulisnya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status