Share

Bab 25 Cerita Rendra

"Telepon Mama yang pengen Tsania akhiri, capek banget aku, Mah. Ngantuk juga," kataku, mengalihkan pembahasan.

"Oh ... Mama pikir apa. Yasudah, kamu istirahat, ya?"

Aku mengangguk, meskipun Mama tidak melihatnya.

Sambungan telepon pun aku akhiri. Pandangan ini lurus ke depan, lebih tepatnya ke atas. Pada plafon yang hanya ada satu lampu di sana.

Bayangan-bayangan kejadian yang terjadi akhir-akhir ini padaku membuat dada terasa sesak. Dimulai dari kecurigaanku pada Mas Rendra, hingga akhirnya sesuatu yang tidak pernah aku sangkakan, menjadi kabar paling buruk dalam hidupku.

Aku masih belum bisa menerima jika anak Dania adalah darah daging Bang Ben. Aku juga tidak membayangkan bagaimana reaksi Kak Anna, jika tahu suaminya berkhianat hingga menghasilkan keturunan.

"Astagfirullahaladzim ...." Aku beristighfar seraya mengusap wajah.

Tubuh yang lelah, aku paksa untuk bangun dan pergi ke kamar mandi. Mungkin, air yang mengalir dari shower bisa sedikit mendinginkan pikiran.

Tidak lama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nunyelis
yang harus dilakukan tsania menanyai bang Ben...... mungkin itu bukan anaknya bang ben karena mungkin kondisi dania sudah bukan perawan....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status