Share

Bab 32 Ibu Mertua Menuntut Hak

"Bu .... Astaghfirullahaladzim ...!"

Mas Rendra mengusap wajah dengan kasar seraya tatapan tajam mengarah pada ibunya.

Saat ini, kami sudah berada di rumahku. Rumah yang tadinya sepi, kini sedikit berisik karena bayi yang ada dalam gendongan Ibu, terus menangis.

Mungkin dia kaget karena barusan Mas Rendra berucap cukup keras, hingga membangunkan bayi mungil yang baru berusia beberapa hari itu.

"Dia pasti kelelahan, Bu." Suamiku kembali berucap.

"Diamlah, Rendra. Ibu lagi berusaha mendiamkannya," ujar Ibu seraya berdiri.

Ibu mertuaku mengayun cucunya, berharap bayi itu akan diam dan tidur kembali.

Sayangnya, tidak sama sekali. Malah semakin kencang menangis, membuatku khawatir membuat tetangga datang karena curiga ada suara bayi di sini.

"Bu, bawa susunya, nggak?" tanyaku kemudian.

"Ada di tas."

Aku beranjak dari tempat dudukku, lalu mengambil kunci mobil dan pergi ke luar. Aku mengambil perlengkapan bayi yang Ibu bawa dari rumahnya. Termasuk susu formula yang menjadi makanan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status