Share

Bab 12

"Astagfirullah!" Arisha tergesa-gesa membuka mukena. Bayangan Silla terjatuh dari ranjang membentot langkahnya menuju pintu.

"Silla? Kenapa, Sayang?"

Ternyata gadis kecil itu telah berada di depan pintu, tersedu sedan dalam gendongan Dareen.

Kedua tangan mungilnya terulur dan gemetar.

Arisha mengambil Silla dari gendongan Dareen. Ia berbisik menenangkan Silla seraya mengelus punggungnya.

"Cup, cuuup … Silla kenapa nangis, Sayang?"

Silla menelan tangisnya, menyisakan sedan di ujung bibir yang bergetar.

"Silla, Silla mimpi buruk."

"Oh ya? Mimpi apa?" Arisha membawa Silla kembali ke kamarnya.

"Silla, Silla mimpi Kak Sha ninggalin Silla," jawab Silla seraya mempererat belitan lengannya pada leher Arisha.

Rupanya sedekat itu ikatan batin Silla dengan Arisha walaupun perkenalan mereka masih hitungan hari.

"Kakak hanya pergi sebentar untuk salat Subuh, Sayang."

"Salat?" Mata Silla yang berkaca-kaca memancarkan rasa penasaran.

Pun Arisha merasa heran. Anak seusia Silla seharusnya
Lathifah Nur

Hi, Sobat Readers! Cerita ini ikut serta dalam kompetisi Karena Anak Hatiku Melunak. Mohon dukungan dari sobat readers semua ya. Caranya? Tulis review, komentar, beri rating bintang 5, dan gems. Add juga buku ini ke library agar selalu mendapatkan notifikasi update bab baru. Terima kasih. Love y'all

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status