Share

Bab 20

"Sungguh sebuah kehormatan Anda berkenan mengunjungi sekolah kami, Tuan," sapa sang Kepala Sekolah seraya membungkuk hormat.

"Bisa Anda jelaskan apa yang terjadi pada mereka?" tanya Dareen, mengarahkan pandangan pada Arisha dan Silla. Ia sepenuhnya mengabaikan basa-basi sang Kepala Sekolah.

"Ah, bukan urusan penting, Tuan. Hanya masalah kecil dan saya pastikan mereka tidak akan lagi berani mengacau di sini."

Mata Dareen berkilat berang. Tak seorang pun menyadari hal itu. Mereka semua terlalu fokus menyanjung Dareen.

"Benar, Tuan Hart. Kami telah mengusir mereka," timpal Bram, dengan keramahan seorang penjilat. "Orang miskin seperti mereka tidak seharusnya berada di sini."

Dareen menatap tajam pada Bram. Rahangnya mengeras. "Siapa yang Anda sebut dengan orang miskin?"

"Siapa lagi? Tentu saja mereka, Tuan," sahut Bram, tertawa canggung seraya mengarahkan tangan pada Arisha dan Silla. "Anda tahu, Tuan? Putri wanita miskin itu sangat nakal. Dia telah mem-bully putriku."

"Benarkah? A
Lathifah Nur

Terima kasih untuk terus mengikuti kisah Arisha dan Dareen ya, Sobat Readers. Jika Kakak menyukai cerita ini, mohon kesediaan Kakak semua untuk menuliskan review, rating bintang 5, dan vote untuk mendukung cerita ini dalam kompetisi Karena Anak Hatiku Melunak. Iffah tunggu lho 🙏

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status