Share

Bab 25

"Arisha, tunggu! Aku mau bicara!"

Tersadar dari bengongnya, Hanna menyesali keputusannya untuk melepaskan Arisha kali ini. Bergegas ia memburu Arisha dan menyambar lengannya.

Arisha menghentikan langkah. Sejenak ia mengembuskan napas kasar. "Saya tidak mengenal Arisha yang Anda maksud, Nona! Tolong lepaskan tangan saya dan biarkan saya pergi! Anda menakuti putri saya."

Terpaksa Arisha menahan dongkol dan bersikap biasa saja demi sebuah sandiwara yang sempurna. Dia tidak mau kembali bersama Hanna, apalagi dia tahu persis niat busuk wanita itu.

"Aku yakin kamu adalah Arisha, temanku. Aku tidak mungkin salah mengenali orang!" Hanna masih teguh pada pendiriannya.

Senyum terpaksa terbit di wajah Arisha. "Sebaliknya, saya yang merasa tidak mengenali Anda."

"Mommy, ayo pulang!" rengek Silla, menyadarkan Hanna akan kehadiran orang ketiga di antara mereka.

Hanna membandingkan wajah gadis kecil itu dengan Arisha.

Beruntung Tuhan mengirim Arisha kepada keluarga yang tepat.

Hidung dan mata Silla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status