Share

Bab 30

Perih!

Sekali lagi rasa itu menikam hati Arisha.

Sepertinya semesta masih betah menyuguhkan asamnya kehidupan, di mana pun ia berada. Bahkan, lewat lidah seseorang yang baru saja dikenalnya.

Arisha memaksakan bibirnya mengukir senyuman. "Terima kasih atas nasihatnya, Bu."

Si bawel mengerling sinis. "Memang sudah seharusnya kau berterima kasih padaku. Itu semua demi kebaikanmu. Kecantikanmu tidak akan bertahan lama kalau kau tak merawatnya."

Arisha mengangguk, masih dengan senyum canggungnya yang berbalut lara. "Iya, Bu. Akan saya pikirkan."

"Eeeh, jangan cuma dipikirkan, tapi laksanakan!"

"Iya, Bu." Arisha malas berdebat.

Wanita berhijab geleng-geleng kepala. "Arisha, jangan masukkan ke hati apa yang diucapkan Nyonya Yati."

Sekali lagi Arisha mengangguk. Di saat bersamaan ponselnya berbunyi.

"Maaf, Ibu-Ibu. Saya permisi sebentar." Arisha memanfaatkan momen tersebut untuk pergi menjauh dari si bawel. Untuk apa bertahan pada lingkungan toksik yang menghadirkan penderitaan batin.

Setiap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status