Share

Bab 29

"Hei, bukan dua, tapi empat!" protes wanita berambut pendek. "Kau ingin memenggal kepala kami? Sungguh tidak setia kawan sekali kau ini."

Sepertinya wanita berwajah bulat itu adalah yang paling cerewet di antara mereka bertiga.

"Jangan dengarkan kata-kata nenek bawel ini, Nona! Ayo gabung kemari!" ulang wanita pertama, memanggil Arisha.

Merasa tak enak hati menolak permintaan orang yang lebih tua, Arisha memutar arah. Berjalan mendatangi gazebo yang dihuni tiga wanita berlabel nenek-nenek tersebut.

"Selamat pagi, Ibu-Ibu!" sapa Arisha seraya melempar senyum ramah dan membungkuk hormat.

"Astaga! Tidak perlu bersikap formal begitu. Mari duduk sini!" Wanita pertama yang mengenakan hijab sorong itu entah kenapa sangat tertarik dengan Arisha.

Pertama kali melihat gadis itu melintas, ia seperti menemukan sesuatu yang telah lama hilang dari hidupnya.

"Ah, baiklah. Terima kasih." Arisha melepas sandal, kemudian mengenyakkan pantat di tempat yang ditepuk wanita berhijab.

"Kau cantik se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status