Share

Bab 21

Plak!

Sekali lagi tamparan keras mendarat di pipi Bram.

"Kau masih ingin menyangkal, huh?"

"T–Tuan, mereka hanya orang miskin. Bukankah seharusnya Anda berada di pihak saya? Kita sama-sama dari kelas atas. Sementara mereka bukan siapa-siapa!"

Rupanya Bram masih tidak peka. Dia berpikir Dareen hanya sedang mencoba membela kebenaran semata.

Dug!

Kali ini tinju Dareen yang bersarang di perut Bram.

"Ternyata bukan hanya hati nuranimu yang mati, tapi otakmu pun tak bekerja dengan baik."

Dareen mencengkeram dagu Bram dan memutar kepala lelaki itu menghadap Silla. "Lihat baik-baik gadis kecil itu! Apa dia terlihat seperti orang miskin di matamu?"

Bukan hanya sepasang mata penuh ketakutan milik Bram yang mengarah pada Silla, tetapi semua tatapan kini tertuju pada satu titik yang sama.

"Ya ampun, itu kan gaun edisi terbatas dari butik Princess Aurora!" seru seorang ibu, yang juga mendaftarkan anak perempuan ke sekolah itu.

"Ah, iya. Benar. Aku pernah menginginkan gaun itu untuk putriku," timpa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status