Share

Bab 22

"Ayo, Sayang! Kita cari sekolah lain," kata Dareen seraya menggendong Silla.

Arisha mengekor di belakang.

"Tuan!"

"Tuan Hart!"

Bram dan Kepala Sekolah berlari mengejar Dareen.

Sang Kepala Sekolah mengutuk diri, bagaimana bisa dia tidak mengetahui bahwa Dareen Hart-lah sosok donatur misterius yang selama ini penyokong dana utama untuk kemajuan sekolah tersebut.

Mobil Dareen melaju, meninggalkan gerbang sekolah.

"Aah, mati aku! Bagaimana aku harus mempertanggungjawabkan semua ini kepala pemilik yayasan?" Sang Kepala Sekolah terlihat panik.

Terbersit rasa kesal dalam hatinya terhadap keluarga Bram. Kejadian buruk ini berawal dari putri kecil Bram yang manja. Sayang, dia tak bisa mengungkapkan semua kekesalan tersebut kepada sang pemantik masalah.

Di dalam mobilnya, Dareen sibuk menggulir tablet. Mencari referensi sekolah unggulan.

"Langsung pulang, Tuan?" tanya sopir perusahaan yang mengantar Dareen.

Sejenak Dareen menjeda kegiatannya. "Tidak. Putar haluan ke TK unggulan lainnya," sahut
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status