Share

Bab 16

Dengan langkah pelan dan wajah bersemu merah, Silla mendekati Bi Minah.

"Silla … Silla minta maaf ya, Bi," lirih Silla, dengan kepala tertunduk.

Bi Minah terharu. Matanya berkaca-kaca. Semenjak kedatangan Arisha, putri kecil itu perlahan mulai berubah. Silla menjadi lebih terkendali dari sebelumnya.

Pun sama dengan Arisha. Ia merasa bangga Silla mau memperbaiki sikap.

Serentak keduanya memeluk Silla.

"Sampai kapan kalian akan bergerombol di depan tangga dan berpelukan seperti teletubies, huh?" sindir Dareen dari tengah tangga, merusak suasana haru yang sarat dengan muatan emosi itu. "Kalian merencanakan sesuatu di belakangku?"

Arisha dan Bi Minah lekas mengurai pelukan mereka dari tubuh mungil Silla. Jika Bi Minah tegak dengan tatapan yang meluruh ke lantai, lain halnya dengan Arisha. Gadis itu menantang tatapan curiga Dareen dengan pandangan dingin.

"Sepertinya Anda mengalami krisis kepercayaan terhadap orang lain, Tuan. Ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter sebelum And
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status