Share

Bab 64

Berbeda dengan Arisha yang merasa damai di rumah Rasyad, Dareen justru tak bisa menjalani hari dengan tenang.

Setiap detik berlalu, ia lalui dengan perasaan gelisah. Terlebih jika mendengar jerit pilu yang mengudara dari bibir lemah Silla saat menyerukan nama Arisha.

Hati Dareen tercabik-cabik. Ingin rasanya ia menghadirkan Arisha detik itu juga di hadapan Silla, tapi sampai sekarang ia tak jua menemukan jejak keberadaan gadis itu.

"Gimana? Ketemu sama Arisha?" tanya Dareen, menengadah pada James yang baru saja tiba.

"Aku sudah mengerahkan dan menyebar orang-orang kita di beberapa titik, termasuk supermarket yang kau ceritakan itu, tapi … masih belum menemukannya."

Dareen tertunduk lesu. Entah sudah berapa lama ia duduk di sofa itu, merenungi kepergian Arisha seraya mengawasi Silla yang sedang tidur.

"Kerahkan lebih banyak lagi! Aku tidak tega melihat Silla terus mengigau." Tak terasa, bulir bening menggelinding jatuh dari sudut mata Dareen. "Silla sangat membutuhkan Arisha. Kal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status