Share

Bab 63

"Kak, ke mana aja sih? Telepon juga nggak diangkat," omel Irsyad begitu Rasyad melangkah masuk ke rumah.

"Bisa nggak ngomelnya ditunda dulu? Arisha mau lewat. Kasihan, dia kedinginan."

Saat itulah Irsyad baru memperhatikan Arisha yang terhalang pintu, lantaran ia hanya membuka sebelah daunnya.

"Lho, Kakak cantik kenapa? Kakinya cedera lagi?" Irsyad cukup jeli mengamati sebelah kaki Arisha yang berjingkat.

"Kalau udah tahu, minggir!" Rasyad mendorong adiknya, kemudian memapah Arisha untuk naik.

Sebenarnya ia tak keberatan membopong gadis itu hingga ke kamar, tapi Arisha menolak keras.

Rasyad maklum. Mungkin Arisha segan dengan penghuni rumah yang lain.

"Eh, ngapain bengong di situ?" seru Rasyad pada adiknya yang masih tegak mematung di depan pintu. "Cepat ambilkan kompresan untuk Arisha!"

"I–iya." Buru-buru Irsyad menutup pintu, lalu beranjak ke dapur.

"Kamu kok marah-marah sama Irsyad? Dia udah bela-belain bukain pintu untuk kita," protes Arisha, khawatir Irsyad akan tersingg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status