Share

Bab 71

"Nggak mau! Nggak mau!" Silla geleng-geleng kepala, kemudian menutup mulutnya dengan dua tangan.

"Sayang, Silla harus makan. Ayo, buka mulutnya!" bujuk Dareen, menyodorkan sesendok bubur ayam, tepat di depan mulut Silla. "Katanya mau ikut daddy cari Kak Sha. Ya, kan?"

Silla mengangguk. Netra birunya seketika mengembun.

"Kalau begitu, Silla harus makan biar cepat sehat. Kalau Silla terus berbaring di sini, dokter tidak akan mengizinkan Silla untuk pulang.

Hening sejenak. Silla terpana menatap Dareen. Perlahan ia menurunkan tangan yang menutup mulut.

"Silla mau ikut daddy nyari Kak Sha …."

"Makanya … sekarang makan, ya?"

Silla mengangguk, lalu mengangakan mulutnya walau enggan.

Berdiri di ambang pintu dengan jemari yang masih menggenggam gagangnya, Nyonya Hart menyeka kristal bening di sudut matanya dengan jari.

Hatinya terenyuh menyaksikan betapa keras usaha Dareen untuk merayu Silla agar mau makan.

Yang lebih menyentuh hati, Nyonya Hart mendengar langsung betapa kuat keinginan Silla u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status