Share

Bab 88

"Arisha! Astaga! Kamu mau ke mana? Bukannya pulang ya?" Aji memburu Arisha, yang berbelok kembali menuju dapur setelah meninggalkan lokernya.

"Huh?" Arisha menoleh bingung. "Iya. Ini baru mau pulang."

Aji geleng-geleng kepala seraya mendecak.

"Jalan pulang ke sana, Arisha …." Aji menunjuk koridor yang mengarah ke bagian depan restoran.

"Huh? Aku salah?" Arisha memperhatikan lorong yang dilaluinya, lalu menoleh ke kiri, pada koridor lain yang ditunjuk oleh Aji.

"Oh, ternyata memang salah." Arisha berbelok, mengikuti jalur yang benar.

"Astaga, Arisha! Kamu kenapa sih? Dari siang tadi aneh banget." Aji menyejajari langkah gontai Arisha. "Tadi hampir bikin dapur kebanjiran, sekarang salah jalan. Besok apa lagi?"

Arisha tak menyahut. Pikirannya masih dipenuhi dengan sejuta tanya tentang Alfian dan Rasyad. Ia masih belum percaya dengan berita yang didengarnya. Untuk bertanya pun rasanya malu. Takut nanti Rasyad mengira bahwa dia masih mengharap Alfian dalam hidupnya. Jadi serba salah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status