Share

part 47

“Aku pergi. Percuma aku berada di sini dan beradu mulut dengan pria keras kepala sepertimu,” ujar Avan.

Ia geram dengan reaksi adiknya yang seolah hanya dia yang menderita di dunia ini. Padahal, ia juga telah banyak berkorban untuk adiknya. Ia rela menghabiskan masa kecilnya dengan begitu bnyak tumpukan dan berada di bawah bimbingan banyak orang sebagai tutor. Tak luapa kepribadian keras ayahnya sebagai bayangan yang tak akan ia lupakan. Setelah semua hal itu, Vian masih merasa jika ia tak disayangi? Hell! Mungkin setelah ini harus bertindak jauh agar adiknya itu tak semakin tak tahu diri.

“Aku tak menyangka jika kau akan memutuskan untuk menyerah kepada adikmu.” Avan tak terkejut begitu mendapati eksistensi wanita yang beberapa tahun ini ada di dekatnya dan banyak memberi pelajaran tentang hidup. Meski caranya kebanyakan ekstrem, sih,

“Begitulah. Aku tidah menyerah, ya! Aku hanya diam sejenak untuk mengulur waktu dan menyerang di s

Rizuki

yuks, bagi gems kalian untuk dukung cerita ini.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status