Share

79. Bibir dan Manisnya Cokelat

Aku dan Lindsay melamun, kami memikirkan apa yang baru saja terjadi.

“Apa kau mau pulang? Kalau kau memang mau ke Vegas…aku akan menemanimu….” Ucapku membuatnya bmenengok menghadapku.

“Kau bercanda?” Tanyanya mengedip beberapa kali.

Aku menggeleng.

“No. aku tak mau ke sana…mereka sudah sangat keterlaluan, khususnya mahluk bernama Dave itu! Berani-beraninya dia!” Ucap Lindsay dengan kesal. Sepertinya ia menyimpan sebuah kemarahan yang amat besar kepada Dave.

“Lalu? Kau tak kasihan dengan Dave?”

“No! of ourse no! terserah dia mau jadi apa…biarkan saja…kita liburan di sini…have fun!”

Lindsay berdiri, ia mengatakan apa yang menurutnya benar. Aku bahkan tak percaya ia akan membiarkan Dave begitu saja. Tapi.. kalau adiknya saja tak peduli..kenapa aku harus peduli? Toh dia sudah dewasa, sudah bisa berpikir dengan baik, dan ia dikelilingi ora

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status