Share

94. Misi Menjemput Lindsay

 Aku berjalan medekatinya. Jalanku tertatih… namun aku berhasil duduk di depannya. Ia langsung membersihkan luka di tanganku yang sudah kering. Aku tahu itu luka yang cukup dalam…beruntung darahnya tak terus menerus mengalir sejak tadi. Aku baru sadar bahwa tangan kiriku memang sakit. Sejak tadi, mungkin karena adrenalineku terpompa tinggi..aku tak menyadarinya.

Saat kapas berisi alkholol menyentuh lukaku, aku mendesis. Sangat sakit.

“Ya memang sakit. Kau jangan sampai mengulanginya. I don’t like it!”

Aku ingin menjawabnya dengan sebuah jawaban yang sarkas..atau menyakitkan. As if.. aku peduli. Awas saja kalau ia memang membohongiku. Aku takkan pernah memandangnya sebagai lelaki lagi.

“Kalau kau memang tak suka denganku.. atau tak menyukai apa yang kuperbut..kau cukup katakan… atau kalau aku masih keras kepala…kau boleh melukaiku. Lebih baik aku yang terluka.. aku tak sanggup kalau melihat dirimu ya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status