Share

24

KAVALERI

Aku mengecup kening istriku saat hendak meninggalkannya dinas terbang ke Sydney untuk beberapa hari ke depan. Ah, sebenarnya aku tak ingin meninggalkannya sendiri di rumah. Aku ingin selalu bersama dirinya setiap waktu. Apalagi dia bilang badannya sedang tidak enak.

“Kalau badannya makin gak enak langsung telepon Papa atau Valerie ya sayang...” pesanku padanya. Istriku yang cantik itu hanya mengangguk seraya mencium punggung tanganku.

Aku tak bisa lagi berlama-lama mencumbu istriku karena supir airline telah menunggu semenjak 15 menit yang lalu. Dengan langkah yang berat aku menuju mobil berwarna silver biru, tanpa melepaskan pandanganku pada Gadis.

“I miss you already…” ucapku sambil memonyongkan bibirku khas orang mencium.

“Hahahaha… Gemes deh sayang… Cepetan pulang ya, safe flight!” ucapnya, ketika aku telah sepenuhnya berada di dalam mobil.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status