Share

Ch. 73 Memaksakan Kehendak?

“Jelek amat sih? Aku tidur sini lagi ya?”

Sisca sontak melotot, menggebuk lengan Arnold dan mendorongnya agak jauh dari sisinya. Bibir Sisca mengerucut, apaan sih laki-laki ini? Baru jadi selingkuhan saja sok overprotective! Eh apa tadi Sisca bilang? Selingkuhan? Astaga, kembali rasa bersalah Sisca pada Rizal menyeruak.

Ya ... sebuah kondisi yang menyebalkan kalau dipikir-pikir.

Bagaimana tidak? Terkadang Sisca bisa merasa bersalah, menyesal setengah mati atas apa yang sudah dia lakukan pada Rizal, tapi di sisi lain, ketika buaya di depannya ini sudah melancarkan semua trik-trik berbahayanya, Sisca bisa dengan begitu mudah luluh dan tertekuk lutut. Kurang ajar bukan?

“Eh apaan sih? Sukanya gitu ya, main tangan!” protes Arnold sambil mengusap lengannya.

“Biarin, sana balik sana!” usir Sisca lantas bangkit dan hendak masuk ke dalam kamarnya.

Tangan Arnold mencekal tangan Sisca pergi, menarik sosok itu hingga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status