Share

25

"pagi ben. Kemarin kamu ke rumah ya? Maaf ponsel saya kehabisan daya. Jadi nggak tahu kalau kamu datang". Amara baru datang di kelas sedangkan ruben sudah terlebih dulu sudah duduk di bangkunya.

"Iya, nggak apa apa". Jawab ruben dengan wajah datar.

Amara mengernyitkan alisnya, ruben terlihat cuek pagi ini. Biasanya anak itu tidak pernah terlihat datar jika di depan amara.

"Kamu marah?". Tanya amara langsung ke intinya.

"Nggak kok. Lo tenang aja".

Amara tidak melanjutkan lagi kata katanya. Ia hanya memajukan sedikit bibirnya sehingga terlihat seperti mulut bebek.

Dari awal masuk sampai jam istirahat, amara merasakan jika sikap ruben hari ini sungguh berbeda. Tidak biasanya lelaki itu begitu cuek terhadapnya.

Sedangkan saat amara melihat valdo, lelaki itu terlihat sering tersenyum. Entah apa yang membuatnya senang. Apa mungkin ia mengira jika saingan cintanya telah menyerah sehingga ia dapat dengan leluasa mendekati amara.

Mengingat hal itu, ama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status