Share

68. ANCAMAN AIDAN

“Halo, Keenan,” sapa Erza yang kemudian mengangkat telefonnya.

Sontak pupil Gladys membulat dan seketika dirinya merasa cemas.

“Gladys?” kata Erza lagi sambil melirik ke arah perempuan yang sedang duduk di hadapannya.

Gadis itu segera menggeleng dan menyilangkan tangannya. Erza mengangguk, dia paham dengan kode yang diberika oleh Gladys.

“Nggak, dia nggak ada hubungi aku,” ucap Erza lagi. Seketika Gladys menghela napas lega. Ah, Erza memang dapat diandalkan.

“Iya, nanti kalau ada kabar dari dia aku kasih tahu. Sorry karena ini weekend, aku gak bisa bantu cari. Udah ada janji,” tandas Erza. Kemudian dia mematikan panggilannya.

Gladys menatap Erza, dia menunggu laki-laki itu berucap. Sadar sedang ditatap Erza hanya berdeham. “Udah tenang, aku nggak akan cepu. Memangnya kalian kenapa lagi, sih?” tanya Erza penasaran.

“Biasalah, aku kadang kesal dengan sikap dia yang angkuh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status