Share

Bab 57. Cara Lebih Berani

Deondra duduk di atas sofa menunggu Arinda. Melihat perjuangan gadis itu untuk membeli obatnya, rasanya semua rasa sakitnya hilang. Dia sembuh saat menatap wajahnya dan mendengarkan suaranya. Di tambah lagi gadis itu berlari hanya untuk membelikan obatnya. Deondra tak tahu. Apakah ini adalah sebuah perasaan khawatir? Atau hanya sekedar tanggung jawab Arinda untuknya sebagai pelayan kepada majikan? 

Suara mobil terdengar di bawah sana, membuatnya beranjak dan kembali membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Menatap pintu, dia menunggu Arinda datang dan kembali merawatnya. 

Suara ketukan di susul terbukanya pintu, Deondra menatap wajahnya yang terlihat berkeringat. Bahkan ada bekas bercak darah di lututnya. 

"Darimana kau?" tanyanya pura-pura tidak tahu. 

Arinda menghela napasnya sejenak. "Apotek, Tuan Muda. Em, ini obat pereda demam untuk Anda," ucapnya sambil menyodorkan satu kantung plastik putih berlogo apotek ternama. 

Saa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status