Share

Bab 92. Kecemburuan Tuan Muda

Memakan cemilan, Arinda menatap televisi di kamar. Kamar pelayan yang di isi barang-barang untuknya, seperti televisi, sofa, kasur baru yang lebih nyaman, lemari hias, pakaian baru, semuanya. Bahkan ada sebuah lemari yang sudah persis seperti warung mini. Isinya adalah cemilan dan bertumpuk-tumpuk cokelat. Bukan dia yang memintanya, Deondra yang memberikannya. 

"Wah, dia terkenal sekali."

Menatap layar televisi, siaran berita tak putus-putus menyiarkan tentang seorang Deondra sejak sebulan terakhir. 

Mulai dari acara amal, acara penanggulangan kanker anak, pembukaan rumah sakit kanker, berita tentang pembangunan rumah untuk para kaum urban yang menetap di pinggiran kota. 

Semuanya masuk televisi, semuanya di viralkan. Bahkan tak di sangka, ada Deondra yang tengah berdiri mengawasi pembangunan itu dengan Alrix, terkadang tertampil dirinya tengah mengeluarkan beberapa patah kata dan juga menggendong seorang anak laki-laki berumur dua tahun ya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status