Share

102

Anak-anak semakin besar, Rei sendiri sudah cukup usia untuk memiliki adik. Sejak Rei sudah tidak konsumsi ASInya membuat Tania memutuskan program hamil anak perempuan, menyetujui permintaan Wijaya dengan alasan melihat keadaan Zee yang tidak memiliki teman dalam bermain, walaupun saudaranya tidak pernah melupakan Zee.

“Akhirnya kamu hamil juga.” Wijaya menatap penuh bahagia.

“Dokter itu memang luar biasa.” Tania membelai perutnya yang sudah membesar.

“Mami, adiknya nanti Zee yang kasih nama.” Zee datang dan langsung membelai perut Tania.

“Memang apa namanya, sayang?” Tania bertanya dengan suara lembut.

“Sabrina panggilannya Sabi, kaya cewek yang disukai abang.” Zee menjawab dengan polos.

“Abang suka cewek namanya Sabi?” tanya Tania penasaran.

“Bukan hanya abang tapi Endi juga.” Zee menjawab dengan mengerucutkan bibirnya.

“Sabi itu siapa? Kelas berapa?’ tanya Tania penasaran.

“Teman Zee
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status