Share

Bab 164

Tuan Kim masih ingat dengan sangat jelas bagaimana dia mengenal Qeiza pertama kalinya. Saat itu, dia baru saja keluar dari supermarket, tidak jauh dari kampus Qeiza. Tiba-tiba perutnya terasa sangat sakit. Dia membungkuk seraya memegangi perutnya. Langkahnya terhuyung.

“Anda baik-baik saja, Tuan?” Sepasang tangan halus menyambar lengan atasnya tatkala dia nyaris terjatuh.

Penglihatannya mendadak lamur. Dengan sisa-sisa kesadaran yang dimilikinya, dia mengeluarkan kunci mobil dari kantong dan memberikan kunci tersebut kepada Qeiza.

“Ru–rumah … sa–sakit ….” Semuanya kemudian terlihat gelap.

Ketika dia membuka mata, dia sudah terbaring di ranjang rumah sakit, ditemani istrinya.

“Ke mana dia?” tanyanya pada Nyonya Kim.

“Siapa?”

“Gadis itu.”

Nyonya Kim tersenyum. “Tunggu sebentar! Dia akan segera datang. Dia sedang ke kampus.”

Dua puluh menit kemudian, Qeiza muncul dengan senyuman ramahnya. “Bagaimana kabar Anda, Ahjussi?” tanya Qeiza. Dia menyerahkan buah yang dibawanya kepada Ny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status