Share

Bab 60

Berpikir bahwa tidak ada salahnya dia mengenali wajah mantan mertuanya, Qeiza akhirnya memutuskan untuk menerima undangan Ansel.

“Oke. Aku akan menyempatkan waktu untuk menemui ibumu, tapi tidak sekarang,” kata Qeiza. “Ini sudah terlalu malam bagiku untuk pergi keluar.”

'Yes!' Hati Ansel bersorak riang. Perjuangannya satu langkah lebih maju. “Baiklah. Bagaimana kalau besok pagi?”

Qeiza berpikir sejenak. Besok adalah hari Sabtu. Waktunya bersantai dan memanjakan diri sendiri. Akan tetapi, tidak ada salahnya bila dia mengorbankan sedikit waktu berharganya itu untuk menyenangkan orang lain.

“Boleh.” Qeiza menyahut enggan. Tampak sekali kalau dia terpaksa memenuhi permintaan Ansel.

Merasa senang lantaran niat hatinya tercapai, Ansel tak menggubris keengganan Qeiza. Dilepasnya cengkeraman di pundak Qeiza.

“Aku akan menjemputmu sebelum jam delapan.”

“Aku bisa pergi sendiri,” tolak Qeiza. “Cukup beritahu aku alamatnya!”

Wajah tampan Ansel berubah dingin dan tegang. Dia jengkel kenapa Qeiza su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status