Share

BAB 43

Mama?

Papa?

Vera sangat ingin tahu apa yang terjadi barusan di teras rumah. Selama beberapa menit, dia hanya duduk manis di sofa ruang tengah kediaman Nino ini, menanti penjelasan.

Nino datang ke situ sambil membawakan dua gelas teh. Dia menyajikan salah satunya ke atas meja, tepat di hadapan Vera. "Ini teh kesukaanku, Earl Grey, aku harap kamu juga suka."

"Aku suka segala jenis teh," sahut Vera basa-basi sejenak, "tapi yang paling enak menurutku Teh Kamomil."

Nino duduk di sofa yang ada di dekat Vera. Dia berkata, "Oh, bunga Kamomil— sangat kebetulan, itu kesukaan mendiang istriku. Bagus untuk membantu tidur lebih nyenyak."

"Mendiang istri? Tapi bukannya kamu belum menikah?"

"Aku sebenarnya udah nikah, cuma dulu nggak ngundang siapa-siapa, Danno juga nggak tahu."

"Kenapa?"

"Soalnya dulu istriku sibuk menjalani kemoterapi, nggak ada waktu buat perayaan atau semacamnya. Kami bisa menikah secara sah saja udah bersyukur banget."

"Kemo? Kanker?"

"Kanker darah dan komplikasi lain."

"Kalian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status