Share

Yang Terlupakan

"Kok malah manyun?" Suara Ares membuyarkan lamunanku akan rasa iri yang terselip pada sosok cantik kakak iparku itu.

"Aku udah nggak percaya sama kata-kata tak ada manusia yang sempurna, Res," sahutku lirih mengalihkan tatapan dari luar jendela ke arah Ares. Wajah Ares tampak begitu bercahaya tertimpa matahari sore ini.

"Kenapa lagi, nih?" tanya Ares tertawa pelan, matanya masih terus memperhatikan jalanan di depan.

"Itu buktinya, Kak El. Sudahlah cantik, otak pinter, punya pekerjaan yang bergengsi, baik pula. Sempurna banget kan?" Kali ini aku memutar tubuh menghadap Ares. 

"Terus, apa yang bikin lo manyun?" Ares mengerutkan keningnya. Menatap sekilas padaku seakan mencari jawaban dari kalimatku barusan.

"Kebalikan sama aku, Res. Sudahlah IQ mendekati jong

Alfarin

Hai, jika suka cerita ini. Please komen dan vote ya.. 😊

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status