Share

lima 17

"Astaga, Yud! Kucel banget kamu! Kamu darimana saja sampai berpenampilan seperti pengemis, hah? Atau kamu benar-benar mengemis?!" tanya Ambar dengan marah.

Wahyudi menatap ibunya dengan masih terdiam dan melongo.

"Eh, kok diam saja sih? Apa kamu sudah tidak menghargai ibu lagi?" tanya Ambar dengan kesal.

Wahyudi menelan ludah dengan susah payah, dia buru-buru turun dari motor nya lalu menyalami Ambar. Hatinya berdebar dan berharap semoga ibunya tidak menanyakan tentang perihal sikapnya yang ke pengadilan agama.

"Ibu ingin bicara serius dengan kamu. Buka pintunya!"

Wahyudi terdiam lalu membuka pintu depan rumahnya dan masuk ke ruang tamu diikuti oleh ibu dan adiknya.

"Yud, langsung saja, ibu ingin mengatakan tiga hal padamu."

Wahyudi hanya bisa pasrah.

"Ya sudah. Ibu bilang aja. Kan tinggal bilang, daripada jadi bisul," ucap Wahyudi mencoba bercanda dengan ibunya untuk mencairkan suasana.

Ambar merengut. "Jangan gi la kamu! Ibu tidak sedang bercanda. Langsung saja, ibu malas ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status