Share

47. Ungkapan Perasaan Megantara

Jantung Nalini rasanya mau copot. Sentuhan bibir Megantara ke bibirnya membuat efek sangat dahsyat pada Nalini. Wajah Nalini memerah. Nafasnya juga tak beraturan. Ditambah mendengar kalimat yang baru saja keluar dari mulut Megantara semakin membuat Nalini melayang-layang. Tulang di kakinya seperti menjadi kenyal dan sulit untuk menopang tubuhnya. Nalini hampir saja terjatuh jika Megantara tak menangkapnya.

"Apakah pelukanku dan ciumanku masih kurang?" Tanya Megantara sambil mengedipkan sebelah matanya. Beberapa detik kemudian pintu lift terbuka. Nalini buru-buru melepaskan pelukannya. Dia takut ada yang melihat posenya di dalam lift. Untung tidak ada siapa-siapa di depan lift. Nalini keluar dengan terburu-buru diikuti Megantara. Mereka bersyukur selamat dari maut karena lift bisa berjalan normal lagi.

"Kau mau ikut ke ruanganku?" Tanya Megantara. Nalini mengerutkan alisnya tak paham tapi setelah itu tersadar bahwa dia turun di lantai ruangan Megantara. Sedangkan rooftop ada satu lan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status