Share

83. Kesempatan yang Hampir Tidak Ada

"Lepas, lepaskan aku!" Pinta Nalini sambil menepuk-nepuk punggung Megantara. Tapi Megantara tidak menghiraukan dan tetap berjalan. Semua mata memandang ke arah mereka.

"Pak, lepaskan. Pasti orang-orang akan berpikiran buruk tentang kita," kata Nalini dengan suara lirih.

"Biarkan saja, aku tidak peduli. Kau tidak menuruti perintahku untuk beristirahat di rumah sampai lenganmu pulih. Jadi terimalah akibatnya," kata Megantara. Pria itu terus berjalan tanpa mendengarkan protes Nalini sampai mereka di depan mobil Megantara. Megantara memasukkan Nalini ke dalam mobil dan diapun ikut masuk. Duduk di kursi kemudi.

"Aku akan mengantarmu pulang," kata Megantara dengan nada tegas.

"Tapi aku masih memakai seragamku," kata Nalini menunjuk baju koki yang masih melekat di tubuhnya.

"Kau bisa membawanya lagi saat kau sudah pulih dan kembali bekerja," jawab Megantara.

"Aku sudah tidak apa-apa, kau tidak perlu berlebihan seperti ini," kata Nalini lagi-lagi membujuk Megantara.

"Kau akan kenapa-k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status